Blogger news

Sabtu, 29 September 2012

MENUJU KE MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK

Qu terlahir dr keluarga yang sederhana ,bapak qu hanyalah seorang buruh dan ibu qu hanyalah seorang ibu rumah tangga ,qu anak pertama dari 2 bersaudara .
dulu memang kehidupan qu boleh di bilang suram .terjun di kehidupan gemerlapan malam yang membuat qu lupa dengan keluarga dan semuanya .seiring dengan berjalannya waktu ,qu merasakan ada yang beda di diri qu ,seluruh badan qu terasa sakit sekali ,mungkin akibat qu sering keluar malam ,qu pun jadi sakit ,di saat qu sakit qu sempat berfikir :
kalau terus-terusan begini kapan selesainya menjalani kehidupan malam ,paling kalau qu mati baru qu berhenti menjalani kehidupan gemerlap malam .tp
alhamdulillah ternyata gusti ALLAH SWT masih sayang sama qu ,sampai qu di beri sakit ,jadi qu sadar.akhirnya qu berusaha pelan-pelan untuk meninggalkan kehidupan itu .
Di sisi lain ternyata .
melihat kondisi keluarga qu :
 " YA ALLAH APAKAH INI KEHIDUPAN QU YANG SEBENARNYA"?
melihat orang tua qu terutama bapak qu yang jadi tulang punggung keluarga ,ternyata bapak qu tidak mengenal waktu bekerja keras banting tulang untuk menafkahi keluarga qu ,membiayai adik qu yang masih sekolah ,buat keperluan di rumah , dan biayanya pun tidak sedikit ,sedangkan gaji seorang buruh berapa ?
paling cuma cukup buar makan sehari-hari .
pd wktu tu hati qu pun langsung menangis ,apa yang telah qu berbuat dengan keluarga qu. sampai kya begini .
pun bingung ap yang harus qu lakukan untuk membantu bapak qu untuk membiayai kehidupan keluarga qu ?
di hati kecil qu ,qu menangis,qu ingin membahagiakan kedua orang tua qu ,meliat kedua anaknya menjadi sukses dan bangga ,ternyata tidak sia-sia orang tua qu membiayai qu dan adik qu .
qu pun sejenak berfikir :
mulai sekarang qu akan memulai kehidupan qu da 0 lagi ,qu akan meninggalkan kehidupan masa lalu qu pelan-pelan ,UNTUK MENUJU KE MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK  untuk merubah kehidupan dan keluarga qu menjadi kebih baik dan orang tua pun jadi bangga dengan qu .

mudah-mudahan ALLAH SWT mengirodah'a ?
amin




Perasaan rendah diri bisa membunuh kita. Tentunya bukan dalam pengertian membunuh secara fisik, melainkan membunuh karakter pribadi. Membunuh motivasi Orang yang rendah diri cederung menarik diri dari lingkungan. Kalaupun berbaur dengan orang lain, dia memposisikan dirinya di pojok ruangan yang nyaris tidak kelihatan. Orang-orang rendah diri tidak berani untuk menunjukkan ‘siapa dirinya’ dan ‘apa yang bisa dilakukannya’ lebih baik dari orang lain. Bukankah ini seperti sebuah kematian? Ya, kematian nilai diri seseorang.
Sifat rendah diri itu seperti keran air yang karatan. Dia sangat sulit untuk dibuka, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Ada begitu banyak persediaan air dalam bak penampungan diatas atap, tetapi tidak bisa keluar karena alirannya terhalang oleh keran yang tersumbat. Ada begitu banyak persediaan potensi diri yang kita miliki, namun terkunci oleh perasaan rendah diri yang menghambat.

KEBAHAGIAAN

KEBAHAGIAAN manusia ada bila ia bisa membuka mata hatinya, dan menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti dan menyadari betapa ia dicintai. Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.



KEBAHAGIAAN manusia tidak dapat hadir karena tidak mau membuka hati, dan berusaha meraih apa yang tidak dapat diraih, terlalu memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri apa yang ia miliki.


KEBAHAGIAAN bersumber dari dalam diri sendiri, jangan berharap dari diri orang lain, karena orang lain dapat mengkhianati. Kebahagiaan ada bila bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai dan menerima orang lain.

Keegoisan manusia yang menyebabkannya menjadi buta, keegoisan dan hanya memikirkan diri sendiri yang menyebabkan manusia tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini apa yang ada adalah baik untuknya.



Begitu banyak sahabat yang begitu mencintai, tapi karena terlalu memilih, menilai dan menghakimi sendiri, justru sahabat sejati menjadi semakin jauh. Terlalu memilih sahabat membuat manusia tak dapat menyadari di depan mata ada sahabat sejati yang dibutuhkannya.



Tiap-tiap manusia memiliki arti dan peranan masing-masing, semua berbeda. Tidak ada yang memiliki arti yang sama persis. Punya peranan dan kelebihan disatu hal, tidak harus memiliki peranan dan arti dalam hal lain. Dicintai oleh satu orang belum tentu disayang oleh orang lain.



Percaya kepada ALLAH SWT, bersyukur bahwa manusia selalu diberikan yang terbaik sesuai yang diperbuat manusia itu sendiri. Tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi di saat yang tepat apa yang manusia butuhkan. Tidak harus saat ini, masih ada esok hari. Seperti yang sedang teralami, mendapat suatu cobaan dan kesusahan adalah jalan untuk dapat melihat kebahagiaan “menikmati kebahagiaan dalam kesusahaan hati”.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes